GOCAR4D – Musim Tersulit Pep Guardiola

Soccer Football - Premier League - Manchester City v Wolverhampton Wanderers - Etihad Stadium, Manchester, Britain - May 2, 2025 Manchester City manager Pep Guardiola reacts Action Images via Reuters/Jason Cairnduff EDITORIAL USE ONLY. NO USE WITH UNAUTHORIZED AUDIO, VIDEO, DATA, FIXTURE LISTS, CLUB/LEAGUE LOGOS OR LIVE SERVICES. ONLINE IN-MATCH USE LIMITED TO 120 IMAGES, NO VIDEO EMULATION. NO USE IN BETTING, GAMES OR SINGLE CLUB/LEAGUE/PLAYER PUBLICATIONS. PLEASE CONTACT YOUR ACCOUNT REPRESENTATIVE FOR FURTHER DETAILS..
Pep Guardiola lagi jalani musim terburuk dalam kariernya (Action Images via Reuters/Jason Cairnduff)


Manchester

Berbagai catatan buruk didapat Pep Guardiola dan Manchester City musim ini. Tak pelak ini adalah periode tersulit dalam karier Guardiola sebagai manajer.

Setelah menguasai Liga Inggris selama empat tahun beruntun, termasuk meraih treble winners pada 2022/2023, City menurun drastis musim ini. Diawali cedera panjang gelandang andalannya Rodri, City sempat puasa kemenangan selama dua bulan hingga pertengahan Desember.

City kemudian mengalami naik-turun performa yang berakibat tersingkirnya mereka dari Carabao Cup, lalu terhenti di Playoff Liga Champions, dan puncaknya kehilangan gelar juara liga ke Liverpool.






SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan City tertinggl jauh dari Liverpool sedari paruh pertama musim dan belum memastikan tiket ke Liga Champions musim depan. Hanya gelar Piala FA yang bisa dibilang menyelamat jadi penyelamat City, dengan syarat mengalahkan Crystal Palace di final pekan depan.

Meski demikian, sekalipun City akhirnya jadi juara Piala FA dan finis lima besar, Guardiola tetap menilai musim 2024/2025 adalah musim tersulit dalam kariernya.



ADVERTISEMENT




Padahal Guardiola selama menangani City cuma sekali finis di luar dua besar dan nirgelar, yakni di musim pertamanya. Bahkan dia selalu finis dua besar saat menangani Barcelona dan Bayern Munich.

“Yang pasti ini adalah musim tersulit dalam karier saya,” ujar Guardiola di ESPN.

“Lebih menguras energi, Sangat menguras energi. Ketika Anda tidak bisa menang, maka itu menguras emosi Anda dan juga mood, semuanya lah,” sambungnya.

“Lebih sulit memang. Lebih sulit ketimbang musim-musim sebelumnya di mana kami bersaing memperebutkan trofi.”

(mrp/bay)

No Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *